Menu

Dark Mode
Ketika Istana Negara Tenggelam Lolos Dramatis, Persekota Dapat Suntikan Semangat dari Serena Francis Perserond Akhiri Perjuangan di ETMC XXXIV dengan Kepala Tegak KIPP Indonesia Tetapkan Dewan Presidium Nasional dan Majelis Nasional Periode 2025-2030 AJI Desak Media Massa Tidak Diskriminatif terhadap Minoritas Gender dan Seksual di Lombok PSK Kabupaten Kupang Tundukkan Perserond Rote Ndao 2–0 di ETMC XXXIV Ende

TAKLALE NEWS

Majelis Sinode GMIT Resmi Buka Persidangan Sinode Istimewa III Tahun 2025, Gedung GMIT Center Diresmikan

badge-check

DEDEAK-SODAMOLEK.COM-Kupang, Majelis Sinode Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) secara resmi membuka Persidangan Sinode Istimewa (SSI) III GMIT Tahun 2025, Rabu (1/10), di Gedung GMIT Center, Kupang. Pembukaan sidang ditandai dengan ibadah pembukaan yang juga merupakan Ibadah Syukur atas peresmian Gedung GMIT Center.

Ibadah dipimpin oleh Pdt. Ariance Naitasi, M.Th sebagai liturgos, sementara Pdt. Robert Litelnoni bertindak sebagai pengkhotbah. Dalam khotbahnya yang merujuk pada Yohanes 8:31–38, Pdt. Robert mengangkat tema “Kebenaran yang Memerdekakan”, dengan menyoroti tantangan gereja masa kini dalam menyampaikan kebenaran di tengah derasnya arus perkembangan dunia.

“Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi memang membawa kemudahan, namun juga dapat berdampak negatif terhadap pengajaran gereja,” ujar Pdt. Robert. Ia mengingatkan agar ajaran yang dihasilkan dalam persidangan menjadi bagian dari upaya menjawab tantangan zaman yang tengah dihadapi GMIT.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa Sidang Sinode Istimewa bukanlah ajang adu argumentasi atau retorika, melainkan momen untuk bersama-sama dengan kerendahan hati mencari dan menyatakan kebenaran Kristus bagi dunia.

Sementara itu, Ketua Majelis Sinode GMIT, Pdt. Semuel B. Pandie, dalam suara gembalanya menegaskan bahwa sejak mula, gereja selalu menghadapi tantangan ajaran sesat, mulai dari masa Rasul Paulus hingga Konsili Nicea yang mempertaruhkan pengakuan iman terhadap Yesus sebagai Tuhan. Namun, tantangan kini telah bergeser.

“Hari ini gereja menghadapi tantangan baru, yakni kuasa algoritma yang merusak pengajaran gereja melalui media sosial dan konten digital,” ujarnya. Ia menekankan pentingnya GMIT untuk berbicara berdasarkan Pokok-pokok Eklesiologi dan ajaran yang lahir dari konsensus bersama.

Dalam sesi awal acara, dilakukan penyerahan Gedung GMIT Center dari Panitia Pembangunan kepada Majelis Sinode GMIT untuk kemudian diresmikan secara simbolis oleh Sekretaris Majelis Sinode GMIT, Pdt. Lay Abdi K. Wenyi.

“…saya sebagai hamba Yesus Kristus, menyatakan Gedung GMIT Center ini sebagai tempat beribadah, melaksanakan kegiatan gerejawi dan kegiatan umum lainnya bagi Gereja Masehi Injili di Timor: dalam nama Bapa, dan Anak, dan Roh Kudus,” ucapnya saat meresmikan gedung.

Persidangan Sinode Istimewa III GMIT Tahun 2025 dijadwalkan berlangsung selama 10 hari, dari tanggal 1 hingga 10 Oktober 2025, diikuti oleh 57 Ketua Majelis Klasis dan setiap klasis mengikutsertakan 2 orang Pendeta, 1 orang Penatua, 1 orang Diaken dan 1 orang Pengajar. Persidangan ini menjadi momentum penting bagi GMIT dalam merumuskan arah pengajaran dan pelayanan gereja di tengah perubahan zaman.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Vikaris GMIT : Setia dan Profesional

7 November 2025 - 10:31 WITA

Trending Post TAKLALE NEWS