Menu

Dark Mode
Ketika Istana Negara Tenggelam Lolos Dramatis, Persekota Dapat Suntikan Semangat dari Serena Francis Perserond Akhiri Perjuangan di ETMC XXXIV dengan Kepala Tegak KIPP Indonesia Tetapkan Dewan Presidium Nasional dan Majelis Nasional Periode 2025-2030 AJI Desak Media Massa Tidak Diskriminatif terhadap Minoritas Gender dan Seksual di Lombok PSK Kabupaten Kupang Tundukkan Perserond Rote Ndao 2–0 di ETMC XXXIV Ende

KEBUDAYAAN dan SEJARAH

MUTIS, JANTUNG HATI PULAU TIMOR

badge-check

Taklale.Com,- Pulau Timor terkenal dengan iklim yang kering dan alam yang gersang. Saat menyebut Timor, yang terlintas di benak adalah bebatuan karang, pantai berpasir putih, serta savana gersang. Namun Timor tak sepenuhnya demikian. Pedalaman pulau Timor, menjanjikan panorama alam yang berbeda.

Wilayah Mollo di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) yang rata-rata berada di ketinggian di atas 1750 meter di atas permukaan laut (dpl), menyajikan alam khas pegunungan yang jauh berbeda dari wilayah pesisir pulau Timor.

Suhu yang senantiasa dingin, kabut yang dapat turun setiap saat, mata air pegunungan yang dingin dan jernih, bebatuan cadas tinggi menjulang, flora dan fauna yang khas, serta kehidupan masyarakat khas pegunungan; itulah ciri khas wilayah Mollo.

Wilayah Mollo adalah dimana gunung Mutis terletak, tepatnya di lokasi Cagar Alam Mutis. Gunung dengan ketinggian 2.427 meter di atas permukaan laut ini adalah gunung tertinggi di provinsi Nusa Tenggara Timur.

Terdapat beberapa desa di kaki Gunung Mutis yang dewasa ini mulai menjadi lokasi tujuan wisata antara lain, desa Nenas, Bonleu, Tunua dan yang terkenal adalah Fatumnasi.

Fatumnasi menjadi lebih dikenal karena terletak di ruas jalan menuju Mutis sehingga dari desa ini para pengunjung lebih sering memulai pendakian ke puncak gunung Mutis dibanding titik berangkat yang lain seperti Nenas atau Bonle’u. Selain itu di di Fatumnasi juga terdapat sebuah homestay yang memungkinkan pendaki gunung Mutis untuk menginap semalam sebelum melakukan pendakian pada dini hari.

Fatumnasi adalah sebuah kecamatan, dan di dalam kecamatan ini terdapat pula sebuah desa dengan nama serupa. Sebagai sebuah desa yang terletak di bagian Selatan kaki gunung Mutis yang memungkinkan pengunjung menikmati pemandangan indah dan sejuk pengungan ke arah barat pulau Timor. Di sekitar Fatumnasi terdapat sejumlah lokasi tujuan wisata yang dapat diakses sekaligus ketika berkunjung ke sana.

Kota SoE Sebagai Titik Berangkat

Untuk mencapai puncak Gunung Mutis, titik berangkat yang tepat buat anda adalah Kota SoE, ibukota kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS). Kota SoE yang berjarak kurang lebih 110 km dari ibukota Propinsi NTT di Kupang ini, dapat ditempuh dari Kupang dalam waktu kurang lebih dua jam. Kota yang terletak di ketinggian kurang lebih 900 meter dpl ini tentu saja dingin dan oleh karena itu anda butuh membawa pakaian hangat.

Kota SoE menjadi penting untuk memulai pertualangan anda karena di kota ini anda bisa mendapati sejumlah akomodasi yang memadai seperti hotel, maupun restaurant, tempat penjualan cendramata, dan yang paling penting adalah penyewaan mobil yang akan membawa anda ke berbagai tujuan wisata di Mutis dan sekitarnya.

Ada beberapa tempat yang dapat anda kunjungi di Kota SoE, sebelum anda melanjutkan perjalanan ke gunung Mutis. Lokasi pertama yang dapat anda kunjungi adalah situs wisata sejarah di Kampung Aman, Desa Kuatae, Kota SoE. Percaya atau tidak, di kota ini diyakini pernah terjadi mujizat, air berubah menjadi anggur. Di Kampung Aman ini situs dan segala benda yang berkaitan dengan mujizat ini masih terpelihara dengan baik.

Setiap tahun pada tanggal 22-26 September, warga gereja di SoE terus merayakan peristiwa ini di situs yang diyakini sebagai tempat terjadinya mujizat. Sebuah guci yang digunakan menyimpan air yang dipercaya berubah menjadi anggur juga masih tersimpan. (bersambung)

Penulis : Mateos Viktor Messakh-

tulisan juga dimuat pada laman facebook penulis tanggal 28 Juni 2021)

Sumber Foto : Facebook

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

CATATAN ATAS BUKU JEJAK PELAYANAN TUANG KETUA*

29 October 2024 - 14:25 WITA

Trending Post KEBUDAYAAN dan SEJARAH